The South Korea Story – North and South Han River (II)

Published by

on


Lanjuuuuuttt

Oke, sekitar pukul 15.15 an, kami turun ke area halte bus untuk perjalanan selanjutnya melintasi han river menuju area Gangnam. Tujuan kami tentu saja COEX Mall dimana Starfield Library berada. Turun dari area masjid, kami bener-bener syok dengan apa yang mata kami lihat. Edan sih. Culture syok lagi. Wkwkwk. Jadi inget Tuhan juga kalau sekarang kita beneran ada di akhir jaman. Apa sih yang di maksud? Hmmm

Jadi gaes, kami kan turun dari area atas bukit tempat Masjid Central Seoul berada menyusuri jalan yang lembab karena hujan kala itu. Pemandangan di sisi jalan tentu saja bar. Karena memang internasional area yak. Awalnya kayak biasa aja, karena yaudah bar. Tapi sampai dipersimpangan gitu, mata kami tertuju pada sebuah poster dan beneran posternya tidak senonoh woy. Mataku ternodai. Awalnya ngeblank dulu ngeliat posternya, tapi setelah mencerna jadi ngakak sendiri. Aku dan miss Z ngakak ketawa kemudian istigfar. Posternya tuh gimana ya, ya ga senonoh lah, ga berani kami foto lho, kayak ngapain ngotor-ngotorin memory hp aja. Keterang posternya tuh ya tentang party gt di salah satu bar, tapi ini Bar khusus Gay. Apa ga istigfar lhooo. Mana 2 model cowoknya lagi adegan BDSM, apa ga  semakin istigfar. Sambil saling menatap, mata kami tertuju pada bangun di sebelah kami berdiri. Tertulis, Playground Gay Bar. Waaaahh. Makin kaget lagi dong. Kayak bayangin, diatas bukit tuh tempat untuk beribadah mendekatkan diri dengan sang pencipta, tapi bagian bawah itu isinya tempat maksiat. Sangat kontras sekali sodara-sodara. Anak baik-baik ini beneran ga bisa related sih kalau jaman sudah semakin tua.

Istigfar Diperkenankan

Turun dari bukit, kami sampai di halte bus. Untuk ke area gangnam, kami perlu 2x naik transportasi yak gaes. Ada banyak variasi transportasi, tapi kami memilih menggunakan bus dan MRT untuk perjalanan kali ini. Bus yang kami tunggu ternyata butuh waktu lama untuk sampai (di aplikasi Naver maps ada estimasi waktu datang bus lho misal dihaltenya tidak ada papan pemberitahuan). Akhirnya miss Z memutuskan untuk masuk ke toko baklava. Aku dan mbk bear tentu saja langsung kicep melihat harga baklava. Alhasil miss Z lah yang membeli baklava dengan harga yang pricey sih kalo menurut kami. *emoticon nanges. Kebaikan miss Z membuat kami bisa merasakan baklava, makanan khas turki ini. Rasanya seperti pastry yang disiram sirup gula atau madu. Muanis banget rek. Langsung sugar rush. Miss Z bilang kalau baklava harusnya ga semanis ini. Wkwkw. Harusnya manisnya agak manis light gt. Baiklah.

Penantian kami akhirnya selesai. Bus yang akan mengantarkan kami ke area gangnam datang. Kami menikmati perjalanan menuju area gangnam bersama bapak driver bus yang nyetirnya jangan tanya yaaa. Huhuhu. Unbeatable pokoknya. Keluar area itaewon, kami melintasi jalan yang suangat lebar sekali. Udah lebar tambah sekali yak. Nah sepanjang jalan yang lebar sekali ini, mataku tertuju pada sebuah perumahan di sepanjang jalan. Kuamati dengan seksama, perumahanan ini terasa berbeda. Kayak perumahan elit gitu lah vibesnya. Aku mengamati petunjuk daerah, penasaran dong. Dan beneran dong, area itu adalah area Hannam Hill. FYI, area Hannam Hill ini merupakan salah satu area mahal. Apartemen Elit ada disini semua, dan banyak artis dan idol kpop yang tinggal disini. Contohnya anggota BTS, semua tinggal di area ini, terus G dragon, terus siapa lagi ya. Banyaklah. Infonya banyak di internet. Asli lho, keliatan mevvah banget areanya, padahal dari jalan. Bener-bener area orang kaya mah baunya aja beda, apa daya kami ini yang biasa hidup sederhana. wkwkwkw. Ingat, ini hanya dunia. *menenangkan diri. Sayangnya ga sempet foto sih daerah ini, soalnya ripuh pisan lho di Bus sambil pegang kamera. Bisa-bisa nyusruk diri ini, kebayang kan sebar-bar apa driver bis di korea. *emot menangis lagi.

Area Gangnam

Hujan menghiasai perjalanan kami. Idiomnya, its raining cats and dogs, saking derasnya hujan, Tapi samar-samar kami bisa meleihat keindahan han river saat bis melewati jembatan. Luas banget Han River tuh, beneran asli. Wah keren lah. Sesampainya di area gangnam, wah suasananya sangat sangat sangat berbeda sekali sodara-sodara. Kalau di utara sungai Han itu lebih kental dengan suasana klasik korea dengan berbagai tempat bersejarah, area selatan peta seoul ini penuh dengan suasana modern. Banyak gedung pencakar langit dan memang bussiness district sih, Jadi banyak pegawai kantoran yang lalu lalang. Dan yang pasti, mungkin setiap 5 meter ada kedai kopi tolong. Bahkan mungkin di setiap gedung ada kedai kopi. Sepertinya budaya minum kopi udah ga bisa lepas disini. Khususnya untuk Gen Millenial sama Gen Z sih. Kalau baby boomers mungkin nongkrongnya di Pojangmaja (warung tenda yang biasa ngejual soju sama udon gitu). Topografi di area ini cukup datar sih, tidak naik turun seperti area utara han river kalau di peta.  Tapi, transportasinya ampun bos. Susah. Entah karena areanya yang luas atau gimana yak. Jadi susah bener untuk mencocokkan transportasi yang pas. Yang paling gampang memang naik MRT, tapi ribet naik turun tangganya sumpah lho, mending bus sih untuk kaum jompo kek kami.

Tiada travelling yang menyenangkan tanpa adanya drama. Wah pembukaan kalimat yang sungguh mendebarkan ya. Hahahha. Turun dari bus, kami berteduh di halte yang berada di tengah-tengah jalanan besar gangnam. Kami berteduh sebentar sambil mengecek maps untuk menentukan kemana kami harus berjalan. Kami berteduh dengan beberapa orang korea disana. Sambil menengok suasana yang ada, tiba-tiba tanya kami sadari, ada bis yang datang dengan kecepatan cahaya dan air yang ada di jalan langsung menyebur kami dengan sangat parah gaes. Baju basah woy. Asli. Celanaku basah sekali. Begitupun dengan mbak bear dan Miss Z. ya Allah, mau marah tapi ga bisa. Kejadian tersebut tidak hanya menimpa kami, tapi juga beberapa orang korea yang ada disana. Hm… Mereka pun sama, mau marah tapi ga bisa. Adegan ini sering ada di drama, tapi ga perlu juga kita ngalamin dong. (tiba-tiba keinget adegan di Weighlifting Kim Bok Joo). Haha. Demi menghindari drama berikutnya, kami segera bergegas menyeberang ke pinggir jalan dan berjalan mengikuti peta untuk ke station MRT terdekat. Sambil menenteng payung, kami terseok seok jalan menuju station MRT yang terletak tidak jauh dari halte tempat kami turun.

File:Coex mall outside.jpg - Wikipedia
COEX Mall Outside, Sumber : Wikipedia

Sampai di stasiun MRT, kebingunga tidak berhenti gaes. Dasar turis dari negara berflower yang coba-coba travelling tanpa guide dengan adanya language barier, kami sulit menemukan peron yang seharusnya untuk naik MRT ke COEX Mall. Setelah melihat keterangan di naver map, akhirnya kami turun untuk menunggu kereta menuju coex mall. Oh iya, ketika masuk langsung tap kartu transportasi ya gaes. ( ada drama lagi nanti lho di akhir perjalanan dengan MRT ini, tunggu ya bocah petualang ini dengan segala cerita drama travellingnya, hahaha). Setelah naik MRT, kami turun langsung di stasiun dekat dengan COEX Mall. Keluar stasiun, kami langsung sampai di Lobby Coex Mall. Dari lobby, kami perlu masuk ke dalam sekali. Ada papan petunjuk sih jadi ga perlu khawatir yak. Tak berapa lama, kami sudah sampai di area Starfield Library. Beneran banyak turis yang foto-foto disini guys karena seestetik itu lhooo. Kami istirahat sebentar di bangku, karena capek sekali. Sambil menikmati suasana keramaian di tempat ini. Oh iya, buku-buku di Library ini boleh dibaca lho. Ada beberapa orang yang mengambil buku dan dibaca di area baca. Banyak buku berbahasa korea dan bahasa inggris disini. Sebenarnya bisa sih naik lantai dua, tapi saat itu beneran capek sekali. Jadi malas gerak. Sambil menikmati suasana, aku beli kopi lagi dong. Selain untuk menghangatkan badan yang kedinginan akibat hujan, juga untuk menghindari kantuk ya gaes. Beneran disana ga banyak ambil foto tapi kami menikmati suasana aja. Hehehe. Di perjalanan pulang, kami mampir CU dulu untuk top up kartu transportasi karena sudah limited ya gaes.

Starfield Library

Selesai dari COEX Mall, kami berjalan agak jauh untuk mencari stasiun MRT yang akan membawa kami langsung ke area Euljiro tanpa transit. Kami melewati beberapa tempat untuk sampai di stasiun. Aku melihat Ktown Store juga lho. Biasany KTown Store ini akrab dengan penggemar Kpop, karena di toko itu menyediakan album dan merch KPOP. Aku sih ga mampir, inget dompet tinggal ada pecahan 10ribu won 4 biji. Wkwkwkw. Berjalan lebih jauh kami menemukan patung yang bentuknya agak unik. Setelah diamati ternayat patung dua tangan mengepal atas bawah, inget ga Gangnam style, lagunya PSY. Nah gaya tangannya itu dibikin patung. Liat aja foto dibawah ini deh.

Tap-tap-tap masuk stasiun MRT. Kami langsung menuju peron yang ditunjukkan Naver Maps. Perjalanan MRT ini akan menjadi perjalanan yang cukup panjang sekitar 30 menit karena melintasi 2 area yang luas gaes. Selama di MRT, kami mencoba tenang. Ga banyak omong dan ga sibuk mainan gadget. Kami hanya menikmati pemandangan sekitar dan stasiun-stasiun tempat MRT ini berhenti. Ada beberapa area yang sangat ku kenali lhoo. Kayaknya area Yonsei University ternyata juga lewat lhoo. Ah. Sampai di stasiun 4-Euljiro kami turun. Dan drama pun dimulai. Wkwkwkwkw. Ketika ingin keluar dari stasiun, kartu transportasi tiba-tiba tidak bisa terpakai, padahal sebelumnya sudah kami isi di CU COEX Mall lho. Kan deg-degan. Segala cara sudah dicoba dan ga bisa. Kejadian ini menimpa aku dan mbk Bear serta 2 orang turis dari Cina. Wah. Paniklah. Mana ga ada petugas, masa iya kudu loncat. Nanti dikira kriminal. (Anyway, CCTV dimana-mana lho kalo di korea tuh. Hmmm). Kami coba tap-tap lagi sambil menunggu bantuan. Beneran ga ada satupun orang korea yang berani kami tanya lho, Akhirnya setelah tap tap, turis Cina itu berhasil keluar. Ternyata caranya, kami harus tap masuk dulu untuk kartunya, baru setelahnya tap keluar gitu. Wah, mo nangis rasanya. Beneran makasih Bapak Ibu Pasangan Cina yang udah ngebantu kami saat itu. Huhuhu. Ga nyangka kartu transportasi bisa error juga. Dulu di Singapura ga gini kok. Pikirku.

Category:Euljiro 4-ga Station - Wikimedia Commons
Euljiro 4-ga. Sumber Wikimedia Commons

Keluar dari Stasiun dekat Gwangjang Market, kami berjalan menuju penginapan bersama rombongan muda mudi. Satu hal yang beneran bikin kaget disini tuh adalah couple yang bertebaran disegala area. Asli. Kagak ada tuh jomblo jalan sendiri, beneran sedikit yang kayak gitu. Sepanjang jalan isinya couple2 yang jalan. Mana mereka pede-pede aja jalan sambil pegangan tangan atau pelukan. Wkwkwkw. Culture syok lagi dan lagi. Sampai di penginapan kami rehat sebentar. Mbak Bear yang tepar langsung ngamar dan ga mau keluar lagi. Wkwkwkw. Aku dan miss Z iseng2 maen ke Gwangjang Market untuk sekedar tahu tempatnya. Ya deket sih, tinggal nyebrang dah sampai Gwangjang Market. Jadi malam itu setelah rehat sebentar, kami putuskan maen kesana. Ternyata, sudah malam dan banyak toko yang tutup. Wkwkwkw. Zonk sih jatohnya. Aku yang sebenarnya pengen beli donat gulung, harus mendapati toko tutup gaes. Dan mau makan pun kami ga bisa karena rata-rata makanan yang dijual itu non halal. Yaweslah, kami hanya muter-muter ga jelas gitu dan kembali ke penginapanan. Jadi, usailah perjalanan hari itu yang sangat padat. Beneran malamnya langsung tepar banget. Bangun subuh berakhir tidur lagi. Jadi awalnya pengen jalan-jalan ke Gwangjang Market lagi pun pupus sudah. Asli. Suasana hotel yang PW beneran bikin kami betah di kasur. Wkwkkw

 

Tinggalkan komentar